Sumber Edukasi

Bagaimana Kopi Bisa Keluar dari Biji-Bijinya? Temukan Proses Menarik di Balik Setiap Cangkir Kopimu!

Pernahkah kamu berpikir, bagaimana kopi bisa keluar dari bijinya? Bagi kamu yang senang menyeduh kopi mulai dari menggiling biji kopi hingga menikmati secangkir kopi tubruk di rumah, pasti pernah merasakan kadang kopi yang kamu buat terasa nikmat, sementara di lain waktu rasanya kurang enak. Apa yang sebenarnya terjadi di dalam biji kopi saat kamu menyeduhnya?

Yuk, kita mengungkap lebih dalam bagaimana kopi bisa keluar dari biji kopi dan mengubah air menjadi secangkir kopi nikmat, serta bagaimana prosesnya dipengaruhi oleh banyak faktor.

Bagian Dalam Biji Kopi: Seperti Apa Strukturnya?

Di dalam setiap biji kopi—seperti biji arabika misalnya—terdapat lebih dari 4.500.000 sel. Jika kita memotong biji kopi secara horizontal, kita bisa melihat banyak lubang kecil di dalam biji kopi yang terbentuk saat biji kopi berkembang di pohon. Sel-sel ini terisi dengan berbagai solubles, yakni zat-zat dalam biji kopi yang akan larut saat kita menambahkan air panas. Proses inilah yang mengubah air menjadi kopi.

Apa Itu “Solubles” dan Bagaimana Mereka Mempengaruhi Rasa Kopi?

Solubles adalah istilah yang mencakup segala zat dalam biji kopi yang dapat larut dalam air. Zat-zat ini memiliki peran penting dalam menentukan rasa kopi. Ada beberapa jenis solubles, yaitu:

  • Asam & Kafein: Bertanggung jawab atas rasa ringan dan asam, serta memberikan sensasi energi.
  • Lipid & Lemak: Minyak alami dalam biji kopi yang tidak larut dalam air, tetapi bisa dikeluarkan saat kopi diseduh menggunakan filter logam seperti pada mesin kopi espresso atau French press.
  • Karbohidrat: Meskipun sebagian besar tidak larut, karbohidrat memberi rasa manis yang khas pada kopi.

Jadi, saat biji kopi di roasting, prosesnya menghasilkan melanoidin yang memberi warna coklat pada kopi. Semakin tinggi kualitas kopi lokal dan proses pemanggangan, semakin nikmat pula rasa kopi yang dihasilkan.

Air dan Kopi: Bagaimana Mereka Bekerja Sama?

Saat air panas menyentuh bubuk kopi, air mulai melarutkan solubles di dalam biji kopi. Proses ini tidak hanya bergantung pada waktu, tetapi juga pada ukuran penggilingan biji kopi. Jika kamu menggiling biji kopi terlalu halus, air akan mengambil waktu lebih lama untuk mengekstraksi zat terlarut yang baik dari sel biji kopi.

Tingkat ekstraksi yang optimal, menurut SCAA, adalah sekitar 18-22% dari total massa biji kopi yang harus larut dalam air. Ini berarti, sekitar 20% dari massa biji kopi seharusnya larut untuk menghasilkan rasa kopi yang seimbang. Jika prosesnya berjalan lebih lama, maka kamu bisa saja mengeluarkan solubles yang tidak enak yang akan merusak rasa kopi.

Pengaruh Ukuran Gilingan terhadap Proses Ekstraksi

Ukuran gilingan bubuk kopi sangat mempengaruhi kecepatan ekstraksi. Misalnya, espresso membutuhkan gilingan yang sangat halus agar air bisa cepat mengakses sel-sel di dalam biji kopi. Sementara itu, jika kamu membuat kopi dengan manual brew, ukuran gilingan yang lebih kasar akan memberi waktu lebih lama untuk ekstraksi yang lebih lembut.

Menggiling biji kopi dengan konsistensi yang tepat sangat penting. Jika ukuran gilingan tidak seragam, ada beberapa bagian kopi yang akan diekstraksi lebih cepat, sedangkan bagian lainnya tetap terjebak di dalam biji.

Menemukan Keseimbangan yang Tepat dalam Ekstraksi Kopi

Setiap jenis penyeduhan kopi, baik itu kopi tubruk, espresso, atau metode pour-over, memerlukan keseimbangan waktu dan ukuran gilingan untuk mencapai rasa yang sempurna. Jika air terkontak dengan kopi terlalu lama, kamu bisa mengekstraksi terlalu banyak solubles yang tidak enak. Di sisi lain, jika air tidak cukup lama berada dalam kopi, kamu tidak akan mendapatkan rasa kopi yang maksimal.

Kekuatan Kopi: Mengatur Rasio Zat Terlarut dengan Air

Kekuatan kopi, atau yang dikenal dengan Total Dissolved Solids (TDS), adalah rasio antara zat terlarut dan air dalam secangkir kopi. Rata-rata, rasio TDS optimal berada di kisaran 1,15% hingga 1,35%. Ini berarti dalam setiap 1% zat terlarut, ada 99 bagian air. Semakin tinggi TDS, semakin kuat rasa kopi yang kamu dapatkan. Namun, terlalu tinggi TDS bisa membuat rasa kopi terlalu dominan.

Kesimpulan: Bagaimana Cara Membuat Kopi yang Sempurna?

Dengan memahami bagaimana air, solubles, dan bubuk kopi berinteraksi, kamu bisa mulai menyesuaikan proses penyeduhan sesuai dengan selera. Entah kamu menggunakan mesin kopi untuk membuat kopi robusta yang lebih pekat atau memilih untuk menyeduh kopi arabika secara manual, kunci utamanya adalah eksperimen dan keseimbangan. Dengan sedikit pemahaman tentang proses ekstraksi ini, kamu bisa menciptakan resep kopi yang pas untuk dirimu, menikmati secangkir kopi yang lezat setiap hari tanpa rasa khawatir.

Jadi, apakah kamu siap mencoba teknik penyeduhan kopi yang lebih cermat dan menikmati secangkir kopi yang lebih nikmat lagi?

Sumber: Coffeeland

Related Articles

Back to top button